CIMAHI (GARDA INDONESIA) Sebagai daerah yang memiliki potensi bencana alam, masyarakat Kota Cimahi diharapkan untuk selalu waspada terhadap berbagai ancaman bencana, terlebih khususnya bagi Tim Penanggulangan Bencana Daerah atau Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Kota Cimahi, sehingga diperlukan upaya peningkatan kapasitas bagi Tim Rekasi Cepat (TRC-PB) agar apabila sewaktu-waktu terjadi bencana penanganannya dapat dilakukan dengan optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Cimahi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Rekasi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) yang dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 2 s.d 3 Agustus 2023 bertempat di plaza rakyat Kota Cimahi.
Pelatihan
Peningkatan Kapasitas Tim Reksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB)
Kota Cimahi diikuti oleh 80 orang peserta terdiri dari unsur TNI, POLRI,
Kajari, Perangkat Daerah, unsur Kecamatan, Kelurahan, PLN, PDAM, PMI,
TAGANA, Kwarcab Gerakan Pramuka, Senkom, KIC, RAPI, ORARI dan unsur
organisasi Relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana
(FPRB) Kota Cimahi.
Pj. Wali Kota Cimahi, Dikdik S.
Nugrahawan yang hadir saat menutup secara resmi Kegiatan Pelatihan
tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini dimaksudkan
untuk membekali para peserta dalam meningkatkan kemampuan dan kapasitas
yang tergabung dalam sebuah tim, yang khusus disiapkan pada saat tanggap
darurat bencana terutama dalam menangani masalah pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Berbagai bencana
yang telah terjadi di berbagai wilayah di indonesia memberikan
pembelajaran bagi kita bahwa banyaknya korban jiwa dan harta benda dalam
musibah tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan ketidaksiapan
masyarakat dalam mengantisipasi bencana. Oleh karenanya penting bagi
kita menyusun perencanaan dan pengaturan dalam penanggulangan bencana.
Lebih
lanjut Dikdik berharap, setelah adanya pelatihan-pelatihan, sosialisasi
dan edukasi terkait kebencanaan, secara keseluruhan menjadi bentuk
komitmen dan tanggung jawab bahwa bencana menjadi urusan bersama dalam
melindungi dan memberikan pelayanan serta rasa aman kepada masyarakat,
khususnya masyarakat Kota Cimahi. Dedikasi dalam menghadapi bahaya dan
kesulitan untuk melindungi orang lain adalah inspirasi bagi kita semua.
Kepemimpinan dan koordinasi yang baik dalam tim ini, serta pelatihan
yang terus-menerus, semoga dapat meningkatkan kemampuan dalam menangani
berbagai situasi darurat dengan tepat dan efisien.
“Saya
berharap Tim Reaksi Cepat ini bisa menjadi indikator kesiapan kita dalam
menghadapi bencana, melihat bahwa Kota Cimahi termasuk daerah yang
berada di posisi rawan bencana karena berada di sesar lembang.
Mudah-mudahan melalui Tim Reaksi Cepat ini bisa dengan cepat, sigap dan
efisien melakukan penanganan bencana bilamana bencana itu terjadi”
tuturnya saat diwawancarai awak media seusai acara penutupan.
Senada
dengan Dikdik, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fithriandy Kurniawan,
menyampaiakan dengan optimalisasi penanganan darurat bencana (OPDANA)
lintas sektor dan penerapan SOP penanganan darurat bencana, diharapkan
penanganan bencana bisa lebih terencana, terkoordinasi dan terkomando
serta bisa berjalan secara cepat dan tepat sesuai dengan amanat Undang -
Undang No 24 Tahun 2007 dalam mewujudkan ketangguhan negara menghadapi
bencana, tanggap daruarat bencana adalah satu hal yang menjadi agenda
Pemerintah Kota Cimahi guna mempersiapkan masyarakat agar lebih siap
bilamana sewaktu-waktu terjadi bencana. (Bidang IKPS)