Dalam sambutannya, Pither Tjuandys menyampaikan bahwa reses merupakan bagian integral dari tugas dan fungsi anggota DPRD dalam menyerap aspirasi masyarakat secara langsung, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang.
“Sebagai anggota DPRD, kami memiliki kewajiban untuk mendengar dan menampung aspirasi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan tiga kali dalam setahun, dan hari ini merupakan bagian dari masa sidang pertama di tahun kedua,” ujar Pither Tjuandys usai kegiatan.
Berbagai persoalan disampaikan oleh masyarakat dalam forum tersebut, meliputi isu-isu seperti pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, perbaikan infrastruktur jalan, serta kondisi fasilitas ibadah di beberapa wilayah. Pither Tjuandys menegaskan bahwa seluruh aspirasi ini akan diperjuangkan untuk diusulkan dalam program pembangunan tahun anggaran 2026.
“Aspirasi yang disampaikan masyarakat akan kami pertimbangkan dan teruskan sebagai masukan dewan untuk dibahas bersama pemerintah daerah,” jelasnya.
Sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Kabupaten Bandung Barat, Pither Tjuandys juga memanfaatkan momen reses ini untuk memberikan edukasi politik kepada seluruh struktur partai di tingkat desa. Ia menekankan pentingnya bagi kader partai untuk lebih dekat dengan masyarakat serta proaktif dalam menyampaikan permasalahan yang ada di wilayahnya.
“Dengan pemahaman politik yang baik, para pengurus partai di 16 kecamatan dan 165 desa diharapkan dapat menjadi penghubung yang efektif antara masyarakat dan pemerintah. Jika ada permasalahan di lapangan, kita akan bantu mencarikan solusi dan merumuskan program bersama,” tutur Pither Tjuandys.
Kegiatan reses diakhiri dengan sesi dialog interaktif antara warga dan Pither Tjuandys, yang berlangsung secara hangat dan antusias. Warga menaruh harapan agar aspirasi yang telah disampaikan dapat segera direalisasikan melalui kebijakan pemerintah daerah. (Dudy)