CIMAHI (GARDA INDONESIA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menyerahkan perlengkapan pendidikan Non Formal tingkat PAUD/TK dan Kesetaraan Tahun Anggaran 2023 kepada peserta didik pendidikan nonformal dan kesetaraan di Kota Cimahi. Bantuan tersebut bagian dari layanan pendidikan untuk memotivasi belajar para peserta didik.
Bantuan
secara simbolis diserahkan Pj. Wali Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan
kepada perwakilan siswa di Aula Gedung B Kompleks Perkantoran Pemkot
Cimahi Jalan Raden Demang Hardjakusumah Kota Cimahi. Secara keseluruhan,
bantuan diserahkan kepada peserta didik PAUD dari 291 lembaga PAUD dan
TK, peserta didik kesetaraan paket A, B, dan C dari 21 PKB, dan 1 SKB.
Adapun bantuan perlengkapan belajar terdiri dari 1 set crayon dan 6 buah
buku gambar per anak untuk 2.360 peserta didik PAUD. Sedangkan
perlengkapan belajar untuk 1.350 peserta didik kesetaraan terdiri dari 6
buah pinsil, 6 buah bolpoin, dan 1 pak buku tulis per anak.
Dalam
sambutannya, PJ. Walikota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan mengatakan
pendidikan merupakan hak asasi manusia setiap warga negara yang dijamin
dengan Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Setiap individu memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan akses ke pendidikan yang bermutu, relevan, dan
merata.
"Semua individu harus memiliki kesempatan yang setara untuk mendapatkan pendidikan berkualitas," katanya.
Dalam
kondisi masyarakat yang majemuk, pendidikan non formal atau kesetaraan
memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi kesenjangan
pendidikan. "Memberikan peluang yang adil bagi semua untuk tetap belajar
dan meningkatkan keterampilan mereka," katanya.
Pendidikan non
formal juga dapat membantu individu mempersiapkan diri untuk peluang
pekerjaan yang lebih baik dan memainkan peran positif dalam perkembangan
komunitas masyarakat.
"Ini adalah langkah penting menuju kesetaraan sosial dan ekonomi," ungkapnya.
Sesuai
ketentuan, pendidikan berkualitas harus memenuhi standar minimal
pelayanan. Mencakup aspek diantaranya kurikulum yang relevan, tenaga
pendidik yang berkualifikasi, fasilitas yang memadai, metode pengajaran
yang efektif, dan evaluasi yang adil baik bagi pendidikan formal dan non
formal.
"Adalah tugas pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan
untuk memastikan bahwa pendidikan yang berkualitas tersedia dan dapat
diakses oleh semua warga negara," jelasnya.
Di era globalisasi,
pendidikan bukan lagi sekedar ditunjang buku teks atau keberadaan guru
di kelas. Saat ini juga menuntut lingkungan yang mendukung pembelajaran,
teknologi yang memfasilitasi akses ke pengetahuan, dan kurikulum yang
relevan dengan kebutuhan zaman.
"Terlebih pada kurikulum merdeka,
dibutuhkan kreativitas tinggi dari para guru untuk mengembangkan
keunikan dan potensi yang tak terbatas dari seluruh siswa," tuturnya.
Ekosistem
digital yang tak terelakkan memaksa kita untuk mampu berinteraksi
dengan dunia digital. Demikian juga dalam dunia pendidikan. Setiap
tenaga pendidik dan kependidikan mau tidak mau harus meng-upgrade skill
di bidang teknologi demi menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Dengan
adanya bantuan perlengkapan ini dapat menjadi dukungan semangat dalam
melahirkan individu-indivu berkualitas yang memiliki daya saing dari
pendidikan non formal/kesetaraan di Kota Cimahi," tandasnya.**